Berbagi Ilmu
Bab Muqâbalah
Kembali
lagi di blog kami, kali ini kita akan mereview kembali bab Muqâbalah yang mana telah
kita pelajari sebelumnya. Tidak Panjang lebar, dalam kitab al-Balâghah
al-Wâdhihah, Ali al-Jârimi dan Mustafa Amin menyebutkan definisi terkait
Muqâbalah, yaitu:
الْمُقَابَلَة أنْ يُؤْتَى بِمَعْنَيَيْن أوْ أكْثَرَ، ثم يُؤْتَى بمَا
يُقَابلُ ذَلِكَ عَلَى التَّرتِيب
Muqâbalah
yaitu didatangkannya dua makna atau lebih, kemudian didatangkan makna-makna
yang berlawanan denganya secara tertib.
Contoh:
قال صلى الله عليه وسلم للأنصار: "إِنكم لَتَكْثُرُونَ عِنْدَ الْفَزَع،
وتَقِلُّونَ عِنْدَ الطَّمَع"
Rasulullah
SAW bersabda kepada golongan Anshor: Sesungguhnya kalian menjadi banyak ketika tidak
diharap-harapkan, namun kalian menjadi sedikit ketika diharap-harapkan.
Hadis
diatas mencangkup suatu makna dan lawannya. Dapat dilihat setelah lafaz تكثروة yang bermakna banyak, ada lafaz تقلون yang bermakna sedikit. Begitupun dengan
setelahnya, ada makna “diharap-harapkan” dan lawannya adalah “tidak
diharap-harapkan.” Tidak berhenti disitu, dilihat secara teliti, kita
mendapatkan bahwa lafaz-lafaz yang bertentangan itu terletak secara berurutan
sesuai lawan katanya. Begitupun dengan contoh selanjutnya.
وقال خالد بنُ صَفْوَانَ يَصِفُ رَجُلاً: لَيْسَ له صديقٌ في السِّر، وَلا
عَدُوٌّ في الْعلانِيَةِ
Khalid bin Safwan menyifati
seseorang: “Ia tidak memiliki teman dalam rahasia, tidak juga memiliki musuh
dalam terang-terangan.
Terlihat jelas lafaz mana saja yang
bertentangan. Yaitu صديق yang berlawanan dengan
عدوّ, dan سرّ
dengan علانية.
Semoga bermanfaat…
Post a Comment
2 Comments
Terima kasih ajengan. Sangat membantu dan bermanfaat .. Mudah"an berkah aamiinn
ReplyDeleteAmiin
ReplyDelete