Memasuki
akhir semester ganjil, beberapa pesantren di Indonesia mulai melaksanakan ujian
akhir semester, dan itu pertanda liburan sudah dekat. Hari yang ditunggu-tunggu
oleh para santri, meskipun hanya sebentar, berkisar seminggu hingga dua minggu.
Namun cukuplah untuk beristirahat sejenak dari padatnya disiplin, pelajaran dan
hafalan di pondok.
Meski
waktu liburan sangat pendek, bukan berarti tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.
Ada beberapa aktivitas yang dapat kamu lakukan disana. Diantaranya ada 6
aktivitas yang bisa kamu manfaatkan untuk mengisi waktu yang kosong.
- Membantu usaha orangtua
x
Daripada
menghabiskan waktu berjam-jam diatas Kasur, entah tidur atau pun main gadget,
lebih baik jika ikut membantu usaha orangtua, meskipun hanya menjaga kios atau
warung di rumah. Aktivitas ini sebagai peng-aplikasi-an atas apa yang telah kalian
nderes di pesantren. Disebutkan
dalam kitab Shahih Bukhori dan Shahih
Muslim, dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd, ia berkata:
سَأَلْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى
اللَّهِ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ بِرُّ
الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Aku
bertanya kepada Nabi; “Amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau
menjawab”Shalat pada waktunya.” Aku bertanya lagi: “Kemudian apa lagi?” Beliau
menjawab”Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi: ”Kemudian apa
lagi?” Beliau menjawab,”Berjihad di jalan Allah.”.
Banyak
diantara para ulama yang menganjurkan penutut ilmu untuk berbakti kepada kedua
orangtua. Bahkan Imam Ibnu ‘Asakir pernah ditanya mengapa beliau terlambat
untuk menuntut ilmu di Asbahan, beliau pun menjawab “Ibuku tidak
mengizinkanku”.
2. Mengunjugi kerabat
Karena
jarang bertemu dengan beberapa kerabat, liburan menjadi waktu yang tepat
dimanfaatkan untuk mempererat tali silaturahmi. Sebagaimana disebutkan dalam Shahih
Bukhari,
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: ” مَنْ سَرَّهُ أَنْ
يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ
رَحِمَهُ
Dari Anas bin
Maalik radliyallaahu
‘anhu, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang suka diluaskan rizkinya dan
ditangguhkan kematiannya, hendaklah ia menyambung silaturahim” (H.R
Bukhori)
3. Ziarah
Waktu
liburan yang tidak banyak, mungkin dapat dimanfaatkan untuk berziarah. Entah
ziarah makam keluarga, atau makam para ulama dan auliya. Dengan bertawasul
kepada para wali, memintalah keberkahan ilmu yang telah didapatkan di
pesantren.
4. Murojaah

Tak
jarang para santri, khususnya mereka yang mesantren di pondok tahfidz, ketika
pulang kembali setelah liburan, ada beberapa memoriam hafalan yang terlupakan.
Tentunya hal ini harus diantisipasi dengan murojaah. Hafalan alquran jika tidak
dimurojaah, maka akan cepat hilang. Sebagaimana yang disebutkan dalam Sunan
Ad-Darimi
اسْتَذْكِرُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ أَسْرَعُ تَفَصِّيًا مِنْ صُدُورِ
الرِّجَالِ مِنْ النَّعَمِ مِنْ عُقُلِهَا
jagalah Al Qur`an sebab sesungguhnya Al
Qur`an itu lebih cepat hilang dari dada (hafalan) seseorang dari pada binatang
ternak dari tali pengikatnya
(H.R
Ad-Darimi)
5. Berbagi pengalaman dengan teman
Setelah lulus dari sekolah dasar, tentunya tidak
semua orangtua memondokan anaknya ke pesantren. Bagi kamu, jangan lupa umtuk
berbagi pengalaman dengan kawan-kawanmu di sekolah umum sana, ambilah pelajaran
dari siapapun.
6. Silaturahmi dengan guru-guru
Setelah
memasuki dunia pesantren, jangan lupakan guru-gurumu di sekolah dasarmu dulu,
sempatkanlah sedikit waktumu untuk mengunjungi mereka.
Itulah
beberapa aktivitas yang sederhana, namun insyaAllah bermanfaat untuk
mengisi waktu liburmu. Selamat berlibur…