(20/12/2017) Berita kewafatan sang ahli hadis dari India itu tersebar dengan
cepat, kesedihan menyeruak dari orang-orang di beberapa bahagian belahan bumi,
khususnya para murid yang ditinggalkannya.
Beliau memiliki beberapa murid di Indonesia, salah satunya adalah
Alm. KH. Ali Mustafa Yaqub. Keduanya sangat mumpuni dalam bidang hadis. Kyai Ali
pun turut berjasa dengan menerjemahkan beberapa karya Syeikh Mustafa. Beliau sempat
sekali berkunjung ke Ma’hadnya Kyai Ali Mustafa Yaqub yang berlokasi di
Pisangan Barat, Ciputat. Kunjungan itu sangat membekas di hati para santrinya.
Tatkala berita kepergiannya mulai tersebar dimana-mana, kesedihan
pun mulai merundung, tak telak para santri Darus-Sunnah yang secara intensif
mengkaji karya-karya beliau, salah satunya Manhaj naqd al-hadis ‘inda
al-muhadditsin.
Usai salat magrib berjamaah, para santri langsung memulai salat jenazah
bil ghoib yang dipimpin oleh Ustad Andi, salah satu dosen Darus-sunnah. Salat selesai,
imam langsung memimpin doa setelah salat jenazah, hal yang paling menyentuh
hati, sekaligus menyeruak pilu kesedihan para santri, isakan tangis imam saat
memanjatkan doa untuk gurunya itu.
Syaikh Mustafa Al-A’zami telah berkontribusi banyak untuk agama
ini, beliau berhasil secara ilmiah, membantah tesis-tesis kaum orientalis yang
memojokan islam seperti dua orientalis
Yahudi, Ignaz Goldziher (1850-1921) dan Joseph Schacht (1902-1969).
Riset mereka berdua berkaitan dengan hadis, neyatakan
bahwa hadis hanyalah akal-akalan umat muslim abad kedua Hijriah, dan sama
sekali tidak terbukti bahwa itu ucapan Nabi Muhammad saw.
''Studies in Early Hadith Literature''
merupakan sumbangan besar yang dihasilkan beliau, belum ada sebelumnya teori
ilmiah yang mampu meruntuhkan pemikiran dua orientalis diatas. Sebagaimana
gusdur pun dibuat kagum olehnya dan mengatakan, “hanya dalam sebuah disertasi ia berhasil memberi
sumbangan demikian fundamental bagi penyelidikan hadis.” Hal ini disampaikan di Universitas Hasyim Asy'ari, Jombang.
oleh kyai Ali Mustafa, jasa besar Syaikh Mustafa Al-A’zami
dibandingkan dengan jasa Imam As-Syafiie. Jika Imam As-Syafii adalah “Nashir
As-Sunnah/pembela sunah”
maka Syaikh Mustafa Al-A’zami adalah “Pembela Eksistensi Hadis” pada masa kini,
karena
beliau berhasil meruntuhkan
argumentasi orientalis.
Sumbangan beliau cukup banyak, yaitu Studies In Early Hadits Literature, On
Schact’s Origin of Muhammadan Jurisprudence, Dirāsah fī al-Hadith an-Nabawy, Kuttab an-Nabi, Manhaj
an-Naqd ‘Inda al-‘Ilal Muhaddithīn, dan al-Muhaddithīn min al-Yamamah.
Semoga Allah Swt merahmati beliau, dan menempatkannya di
surgaNya, Amiin…