Berbagi Ilmu
Semangat Menulis Namun Kurang Baca
Untuk menjadi produktif di bidang
tulis-menulis, tentunya tulisan yang berkualitas dan tidak abal-abal. Seorang
penulis tidak cukup mempunyai semangat dalam menulis saja. Ia harus membekali
diri dengan bekal yang dapat memudahkan ia ketika menorehkan tulisannya, ibarat
seorang yang ingin berperang, maka ia harus meniyiapkan amunisi, peluru, fisik
yang sehat dan persenjataan yang dibutuhkan.
Menulis tanpa membaca adalah hal
yang fatal, karena ketika menulis ia membutuhkan inspirasi dan gaya bahasa yang
menjadikan tulisan nikmat dibaca. Andaikan ia bergegas menulis sedangkan sebelumnya
ia tidak pernah membaca, ditambah tipenya sebagai orang yang malas untuk membuka, menelusuri,
menjelajah, dan tenggelam dalam samudera kata-kata dan kalimat yang termaktub
dalam buku bacaan, entah apapun bukunya, sastra maupun sejarah, fiksi, nonfiksi
dll, walhasil rasa bingunglah yang akan ia dapatkan, bahkan biasanya diakhiri
lewat rasa frustasi dan tidak terselesaikannya tulisan, atau selesai tapi
kurang berkualitass.
Setelah melengkapi perbekalan,
barulah ia bisa mencari tambahan untuk menambah referensi tulisannya, misalkan
berkeliling melihat sekitaran alam dan lingkungan, pergi ke warung kopi dan
masih banyak lagi, gunanya untuk menambah inspirasi ketika menulis, sehingga
tulisan dapat disajikan olehnya, sekaligus dinikmati oleh para pembaca.
Selamat menulis, semoga bermanfaat…
Post a Comment
0 Comments