Biografi
Mengenal Syaikh Ahmad Zarruq Al-Fasi
Makam Syaikh Zarouq
sumber: http://www.aljounaid.org/
sumber: http://www.aljounaid.org/
Beliau
adalah Ahmad bin Ahmad bin Muhammad bin Isa, sering disebut Abul Abbas. Adapun
laqob atau julukannya adalah Zarruq, dinasabkan kepada kakeknya. Syaikh Ahmad
Zarruq dinasabkan juga kepada Al-Burnusy, yaitu suatu kabilah di daerah Taza
(Maroko).
Sebagaimana
yang beliau tuturkan tentang kelahirannya, “Aku lahir saat terbit matahari pada
hari kamis tanggal 22 Muharram 846H/1442M.”
Syaik
Zarruq dididik oleh neneknya, seorang ahli fikih yang salehah, ialah yang menanggung
segala kebutuhan Zarruq setelah kewafatan kedua orangtuanya, adapun orang
tuanya meninggal tidak jauh setelah kelahiran Zarruq. Beliau mengatakan,
“Nenekku yang mengajarkanku dan memerintahkanku salat, ketika itu aku masih
lima tahun, dan (pada umur itu) aku sudah melaksanakannya.
Pada
umur lima tahun, neneknya sudah mengajarkannya ilmu tauhid, tawakal, keimanan,
perkara agama dengan metode yang menakjubkan. Ia tiap harinya menyediakan
Zarruq makanan, setelah selesai belajar, Zarruq datang untuk makan, namun
sneneknya selalu berkata, “Aku tidak memiliki apapun, namun rezeki ada di
pembendaharaan Allah Swt azza wa jalla, maka duduklah kita meminta pada Allah
Swt, ia pun mengulurkan tangannya ke langit, Zarruq mengikutinya dan sama sama
berdoa selama beberapa waktu, kemudian si nenek berkata, “Lihatlah! Semoga
Allah menjadikan sesuatu di dekat tiang rumah, sesungguhnya rezeki adalah
keringanan. Kami pun memeriksanya bersama-sama dan mendapati makanan disana,
Zarruq pun senang dengan pemberian ini, juga senang dengan Allah Swt yang telah
memberikannya rezeki.
Neneknya
berkata, “Mari kita bersyukur sebelum kita memakannya, karena Allah telah
menambahkan rezeki pada kita, maka Zarruq dan neneknya mengulurkan tangan,
memujiNya dan bersyukur, kemudian menyantap makanan itu.
Dalam
hal pendidikan, nenek Zarruq lebih mendahulukan cucunya untuk memperdalam ilmu
dibandingkan dengan syair, beliau berkata kepada Zarruq, “Siapapun yang
meninggalkan ilmu dan sibuk dengan syair, perumpamaannya seperti seseorang
menukar gandum dengan jewawut (keduanya sama-sama jenis gandum namun beda
kualitas).
Setelah
Zarruq menyelesaikan hafalannya, ia pun melanjutkan untuk talaqqi. Awal kali
beliau bertalaqqi kepada syaikh As-Shathiy dan Syaikh Abdullah Al-Fakhhor,
begitu juga talaqqi alquran kepada beberapa masyaikh, diantaranya syaikh
Al-Qowry, syaikh Az-Zahwany, dan syaikh Al-Mujashy. Kemudian ia mempelajari
ilmu tasawuf dan ilmu tauhid dengan menggunakan Ar-Risalah Al-Qudsiyyah
dan ‘Aqoid At-Tusy kepada syaikh Abdurrahman Al-Majduly.
Selain
itu, beliau juga sempat membaca Shohih Bukhori dan sebagian kitab
At-Tanwir kepada Al-Qoury, kemudian kepada Abdul Haqqi As-Shufro beliau
mempelajari ilmu fikih dan Jami’ Tirmidzi.
Adapun
masyaikhnya sangat banyak, disini bisa dilihat kesungguhan beliau dalam
menuntut ilmu. Nama-nama mereka adalah, Abul Al-Abbas Ahmad Al-‘Ajl 856H (suami
dari nenek beliau), Abu Al-Abbas Ahmad bin Sa’id Al-Miknasi Al-Fasy 870H,
Abdullah bin Muhamad Qosim Al-Qoury 872H, Ahmad bin Abdullah Az-Zaituny 870H,
Abul Ali Hasan bin Mandil Al-Mughily 864H, Abul Abbas Ahmad bin Aly bin Salih
Al-Faylaly 860H, Abu Abdillah Sulaiman Al-Jazuly 870H, Abu Abdillah Muhammad
Al-Masydzali 866H, Abu Abdillah Muhammad Ibn Amlal 856H, Muhammad bin Qosim
Ar-Risho’ 890H,.
Disamping
memiliki masyaikh yang banyak, beliau juga memiliki murid yang cukup banyak,
namun yang mashur diantaranya adalah, Ahmad Al-Manjur 955H, Syamsun Al-Laqqoni
935H, Al-‘Alim Muhammad bin Abdirrahman Al-Hatthob 945, Zaen Thohir Al-Qisthiny
899H, Abdul Wahhab Az-Zarqoq 961H, Abu Abdillah Muhammad bin Abi Jum’ah
Al-Habthy 930H, Aburrahman Al-Qonthory 956H, Muhammad bin Ali Al-Kharuby
At-Thorobnusy 963H, dan Muhammad Abul Fadhl Khoruf At-Tunisy 966H.
Kitab masyhur karya beliau
Syaikh
Zarruq telah menyusun banyak kitab turats yang mengandung banyak manfaat,
khususnya dalam bidang tasawuf. Kitab-kitab yang sudah dikarang oleh beliau
adalah, Al-Hawadits Al-Bida’, Syarh Aqidah Al-Ghozaly, Risalah Ilal Fuqoro
Al-Muntasibin liithoriqoh Az-Zaruqiyyah, Syarh Qosidah Nuniyyah Lisyastary,
An-Nasihah Al-Kafiyyah liman Khossohullahu bil ‘Afiyah,Qowaid At-Tasawwuf,
Tanbih Dzawil Himam Ala Ma’ani Alfadz Al-Hikam, Nadzmu ‘Uyubinnafsi wa
Mudawaatuha, Thoifah min kalam Az-zaruq biduuni ‘Unwan, Al-Fath wa At-Tamkin,
Al-Qosidah At-Taiyyah fil Hatssi Alal ‘Uzlah, Risalah Fi At-Tasawwuf, Ushul
At-Thoriqoh, Rislaah ‘Ibaroh An Washiyyah Wajjahaha Zaruq li ahadi Ash-Habihi
Yushihi fiiha bi taqwallah, Al-Haqiqoh, Iddah Al-Murid As-Shodiq, Wadzifah
Az-Zaruq, Syarh Qosidah Ad-Dhimyathiyyah, Al-Maqshod Al-Asma, Al-Jami’ Lijumalin
Minal Fawaid wal Manafi’, Syarh Hizb Bahr dan masih banyak lagi, beliau
juga telah mensyarahi kitab Al-Hikam ibn Athoillah.
Beliau
wafat pada 18 Shafar tahun 899H/1493M dan umurnya 54, dimakamkan di Tripoli.
Post a Comment
1 Comments
Allahu yarham Syaikh Ahmad Zarruq
ReplyDelete