Home Style Widget

Pertemuan di Taman dan Pertanyaan Malaikat

*hanya ingin curhat mimpi semalam. Ini adalah pengalaman pribadi. Mungkin penuh subjektifitas, namun inilah bunga tidur.
______________________________________________

Kemarin merupakan hari yang sangat melelahkan. Aku mengira Selasa akan sama seperti Senin, pulang jam 4 sore. Ternyata tetap pulang di pukul 6 sore. Badan terasa remuk, yang terpikir di otak hanya ingin merebahkan diri dan memejamkan mata. 

Setelah selesai salat Maghrib berjamaah di kosan sebelah, aku kembali ke kamarku dan langsung mematikan lampu. Perut sudah terisi, tak lagi ada keinginan untuk membuka catatan pelajaran bahasa Inggris yang biasanya kubaca.

Sebelum memejamkan mata, aku teringat beberapa kekhawatiran, spesifiknya selalu soal masa depan. Biasanya hal-hal tersebut membuat overthinking hingga pikiran melayang kendati mata terpejam. Namun rasa penat dan lelah mengalahkan itu semua. Sebelum tidur aku hanya mengucap lirih, "Semoga nanti malam bangun, mau salat Isya dan baca Quran".
*****************
"Min, jalan-jalan, kuy", tiba-tiba almarhum Bang Jafar menghampiriku. Ada hal konyol yang aku tanyakan kepadanya, "Loh bang, kok balik lagi?? Ini beneran badan Abang?"
"Kita kan pakai badan kita selama ini gratis, Min", ujarnya dengan senyum-senyum ringan. Ah, pikiranku melayang pada obrolan-obrolan soal cita dan ambisi. 

Almarhum mengajakku mengililingi suatu taman yang indah. Entah, di mimpiku itu aku melihat diriku membuat story yang merekam taman itu begitu smooth, seperti pakai Iphone.

Di mimpi itu, aku diajak keliling olehnya, dia mencoba menangkap ikan yang ada di sebuah aliran air, dan bisa!. Kemudian memamerkannya padaku. 

Dalam hatiku, ada keinginan untuk bertanya, "Bang, pas pertama kali, ditanya apa sebenernya sama malaikat?"

Ia hanya tersenyum. Tak lama aku pun bangun dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 1 malam.

Aku mencoba mengingat-ngingat kembali alur mimpiku dari awal hingga akhir dan bisa kutangkap secara sempurna. Jarang aku bisa mengingat secara penuh, bahkan menceritakan alurnya dari awal hingga akhir.

Tak lama air mata menetes tak tertahan. Aku mengambil wudhu dan salat. Aliran air mata ternyata masih belum berhenti di tengah sembahyang. Setelah itu aku membuka mushaf. 

"Apa sebenarnya yang ditanyakan malaikat kepadanya", ujarku saat berhenti sejenak dari membaca ayat-ayat yang penuh hikmah.

Padang, 11 Januari 2023

Post a Comment

0 Comments