Harus diakui bahwa hari-hari di
minggu sangatlah padat, entah UTS di kampus maupun UAS yang sedang di selenggarakan
di pondok pesantren, ditambah sebagian pelajaran-pelajaran yang belum dikuasai
secara utuh.
Rupanya itu menambah kepenatan
tersendiri bagi pikiran. Mungkin setiap pelajar memiliki daftar-daftar
pelajaran yang mereka anggap “Danger” yang menghantui diri mereka, begitu juga
dengan saya yang mengambil jurusan di perkuliahan yang berbasis agama, yang
pastinya tak lepas dari peranan bahasa arab.
Bagi saya pelajaran yang begitu
lumayan rumit ialah pelajaran“Ma’ajim”, yaitu pelajaran yang membahas
tentang seluk beluk perkembangan kamus atau mu’jam dan semua yang berkaitan
dengannya, yang menurut teman-teman saya pun lumayan menguras otak.
Tibalah hari yang tidak di ‘rindukan’
itu datang, yaitu UTS pada materi “Ma’ajim”, sayapun mulai membacanya
berulang-ulang walau tak paham, ibarat setrika yang belum di hidupkan tapi
langsung dipakai untuk menstrika baju, walaupun ia mondar-mandir kesana-sini,
tapi tidak membuahkan hasil.
Namun pada malam ini, saya
mendapatkan pelajaran penting yang tak kalah pentingnya dengan point-point apa
yang kira-kira akan keluar di UTS nanti. Saya mendapatkan hal itu, ya.. hal
yang sedang berhubungan dengan rakyat indonesia yang sedang memperselisihkan
tafsir-tafsir yang bermacam-macam, masing-masing pihak saling memperjuangkan
pendapat mereka.
Tatkala saya membaca pada hal 26 di
kitab ma’ajim yang saya pelajari ini, akan tetapi ini adalah sesuatu yang
sangat sedikiti sekali hubungannya dengan masalah yang sedang berlangsung di
negeri ini, berikut redaksinya:
فقد روي السّيوطي أنّ أبا بكر سئل عن قوله تعالي : (وفاكهة وأبّا)،
فقال : (أيّ سماء تظلّني، وأيّ أرض تقلّني إن أنا قلت في كتاب الله مــالا
أعلم)...الخ
Mungkin bisa diartikan sendiri oleh
pembaca, dan intinya adalah ketika Abu bakr R.A ditanya tentang ayat yang ia
tidak ketahui maknanya, maka Abu bakr R.A pun tidak langsung menjawabnya,
bahkan ia mengembalikannya kepada dirinya sendiri sebab ketidak tahuannya itu,
mungkin begitulah secuil pelajaran yang saya dapatkan di balik keruetan yang
sedang dihadapi ini, yaitu UTS ma’ajim, dan rupanya saya pun teringat, ternyata
subuh esok hari ada UAS pada pelajaran “Qowaidul Asasiyyah”. (langsung tutup
laptop, sambil menikmati dendangan lagu dari Padang yang berjudul “Seroja”)
Ciputat, Rabu 09 juni 2016, pukul
00:15